Cara Mengatur Keuangan Pribadi agar Bisa Menabung dan Investasi Sekaligus

Daftar Isi

Cara Mengatur Keuangan Pribadi Agar Bisa Investasi

Cara mengatur keuangan pribadi yang baik adalah kunci untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan harian, tabungan, dan investasi.  Meski sering kali tidak mudah dan menjadi tantangan tersendiri, terutama jika kamu yang harus membagi pendapatan untuk berbagai kebutuhan sekaligus.

Mulai dari makan, transportasi, tagihan hingga kebutuhan hiburan. Tantangannya akan semakin besar ketika seseorang ingin menabung dan berinvestasi secara bersamaan. Padahal, keduanya sama-sama penting untuk memastikan kondisi keuangan tetap sehat di masa kini dan masa depan.

Lalu, bagaimana cara efektif mengatur keuangan pribadi agar bisa menabung dan investasi sekaligus?

Sebenarnya tidak ada rumus pasti karena kebutuh an tiap orang berbeda, tapi ada prinsip dasar yang bisa kamu ikuti. Artikel ini akan membahas secara umum cara yang bisa kamu terapkan.

Kenapa Menabung dan Investasi Itu Penting?

kenapa investasi itu penting?

Sebelum masuk ke cara-caranya, penting untuk memahami alasan kenapa kamu sebaiknya tak hanya menabung, tapi juga melakukan investasi.

Menabung adalah cara menyisihkan sebagian uang untuk kebutuhan jangka pendek atau dana darurat. Menabung juga bisa menjadi dasar sebelum memulai investasi.

Investasi bertujuan untuk mengembangkan nilai uang di masa depan, sehingga kamu bisa mencapai tujuan keuangan jangka panjang seperti membeli rumah, pendidikan anak, atau pensiun.

Dengan menabung dan berinvestasi, kamu akan memiliki cadangan dana sekaligus aset yang bertumbuh. Hal ini penting agar tidak tergantung pada gaji bulanan saja.

Lantas Bagaimana Caranya?

1. Buat Anggaran Keuangan Bulanan

Tips Buat Anggaran Keuangan Bulanan

Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah membuat anggaran keuangan bulanan. Catat berapa total pendapatan yang kamu terima setiap bulan, lalu tentukan alokasi untuk berbagai kebutuhan.

Kamu bisa menggunakan rumus sederhana seperti:

50% untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan pribadi, dan 20% untuk tabungan serta investasi.

Contoh:

Total pendapatan: Rp 5.000.000

  • 50% kebutuhan pokok: Rp 2.500.000
  • 30% keinginan pribadi: Rp 1.500.000
  • 20% tabungan & investasi: Rp 1.000.000

Dari Rp 1.000.000 tersebut, kamu bisa membaginya lagi menjadi 60% untuk investasi dan 40% untuk tabungan, atau sesuai prioritas.

2. Pisahkan Rekening Tabungan dan Investasi

manfaat melakukan investasi sejak muda

Agar keuangan lebih terkontrol, sebaiknya pisahkan rekening khusus untuk tabungan dan investasi dari rekening harian. Dengan begitu, kamu tidak akan tergoda memakai dana tersebut untuk kebutuhan konsumtif. Langkah ini membantu kamu disiplin dalam mengelola uang sesuai fungsinya.

Misalnya:

  • Rekening A untuk kebutuhan sehari-hari
  • Rekening B untuk tabungan darurat
  • Rekening C untuk investasi (reksa dana, saham, atau emas digital)

3. Tentukan Prioritas dan Tujuan Keuangan

Cara Menentukan Tujuan Keuangan

Menentukan tujuan keuangan bisa menjadi motivasi yang kuat untuk menabung dan berinvestasi secara rutin. Buat daftar tujuan finansial jangka pendek, menengah, hingga panjang. Dengan begitu, kamu bisa memilih produk tabungan dan investasi yang sesuai dengan target waktu tersebut.

Misalnya:

  • Jangka pendek (1 tahun): Dana darurat 3-6 kali pengeluaran bulanan
  • Jangka menengah (3-5 tahun): Modal usaha atau uang muka rumah
  • Jangka panjang (5-20 tahun): Dana pensiun atau biaya pendidikan anak

4. Biasakan Menabung di Awal, Bukan Akhir Bulan

Kenapa menabung harus diawal bulan?

Salah satu kebiasaan finansial yang baik adalah menyisihkan uang tabungan dan investasi di awal saat gajian, bukan menyisakan dari sisa pengeluaran di akhir bulan. Dengan metode ini, kamu bisa memastikan target keuangan tetap berjalan meskipun ada keinginan belanja di tengah bulan.

Caranya:

  • Begitu menerima gaji, langsung transfer dana sesuai alokasi ke rekening tabungan dan investasi.
  • Gunakan fitur auto-debit dari bank atau aplikasi keuangan agar nominal tertentu otomatis ditabung atau diinvestasikan setiap bulan.

5. Kurangi Pengeluaran yang Tidak Perlu

Tips Kurangi Pengeluaran yang Tidak Perlu

Coba evaluasi kembali kebiasaan belanja harian. Lihat pos mana saja yang bisa dikurangi, misalnya:

  • Langganan aplikasi streaming yang jarang dipakai
  • Makan di luar terlalu sering
  • Beli kopi kekinian setiap hari

Kamu bisa membuat daftar pengeluaran harian selama 1-2 minggu, lalu identifikasi mana saja yang sebenarnya tidak terlalu penting. Dana yang tadinya dipakai untuk hal konsumtif itu bisa dialihkan untuk menabung atau berinvestasi.

6. Mulai dari Investasi dengan Risiko Rendah

Tips Mulai Investasi dengan Risiko Rendah

Bagi pemula, tak perlu langsung berinvestasi dalam instrumen yang risikonya tinggi seperti saham. Mulailah dari investasi yang aman dan mudah diakses. Pilih produk investasi sesuai profil risiko kamu. Jika sudah terbiasa, barulah perlahan menambah portofolio ke instrumen dengan potensi keuntungan lebih tinggi.

Misalnya:

  • Reksa dana pasar uang
  • Deposito berjangka
  • Emas digital
  • Obligasi negara (ORI atau Sukuk)

7. Manfaatkan Aplikasi Keuangan Digital

Contoh Aplikasi Keuangan Digital

Saat ini, ada banyak aplikasi keuangan yang bisa membantumu mengatur pengeluaran, mencatat transaksi, bahkan menabung dan investasi langsung dari ponsel.

Beberapa aplikasi menyediakan fitur:

  • Budget planner
  • Auto debit tabungan
  • Investasi reksa dana/saham mulai dari Rp 10.000
  • Cek saldo tabungan dan portofolio investasi real-time

Memanfaatkan aplikasi keuangan akan membuat proses pengelolaan keuangan jadi lebih praktis, teratur, dan terukur.

8. Sisihkan Bonus dan Pendapatan Tambahan

Sisihkan Bonus dan Pendapatan Tambahan

Setiap kali mendapatkan bonus tahunan, THR, atau pendapatan tambahan dari freelance, usahakan tidak langsung dihabiskan untuk belanja konsumtif.

Minimal 50% dari bonus atau penghasilan tambahan tersebut bisa langsung dialokasikan ke tabungan dan investasi. Sisanya boleh digunakan untuk kebutuhan pribadi atau liburan.

Kebiasaan ini sangat membantu mempercepat pencapaian tujuan keuangan tanpa mengganggu arus kas bulanan.

9. Evaluasi Keuangan Secara Rutin

Cara Melakukan Evaluasi Keuangan Secara Rutin

Lakukan evaluasi keuangan pribadi setidaknya sebulan sekali. Cek apakah alokasi anggaran sudah sesuai, apakah ada pengeluaran yang membengkak, atau apakah target tabungan dan investasi sudah tercapai.

Dari evaluasi ini, kamu bisa menyesuaikan strategi keuangan ke depannya. Misalnya, jika pengeluaran transportasi terlalu tinggi, mungkin perlu mencoba opsi kendaraan yang lebih hemat atau kerja dari rumah lebih sering.

Kesimpulan

Mengatur keuangan pribadi agar bisa menabung dan berinvestasi sekaligus memang membutuhkan disiplin, perencanaan, dan komitmen yang kuat. Mulai dari menyusun anggaran bulanan, memisahkan rekening, menentukan prioritas keuangan, hingga memanfaatkan aplikasi keuangan digital.

Tidak perlu langsung dalam jumlah besar, cukup mulai dari nominal kecil secara rutin karena yang terpenting adalah konsistensi. Seiring waktu, kamu akan terbiasa menerapkan pola keuangan yang sehat, memiliki dana cadangan, sekaligus aset yang terus berkembang untuk masa depan. 

Saat itulah terlihat bahwa cara mengatur keuangan pribadi yang kamu jalankan sudah tepat sasaran, dan impian meraih kebebasan finansial bukan lagi sekadar angan-angan.

BACA JUGA: PENULIS INDONESIA LAHIR BULAN JANUARI

BACA JUGA: PENYEBAB KEPUTIHAN DAN CARA MENGATASINYA

BACA JUGA: PERAN KOMPOS DALAM MENGURANGI SAMPAH

Posting Komentar