Cara Mengatur Keuangan Pribadi agar Bisa Menabung dan Investasi Sekaligus
Cara
mengatur keuangan pribadi yang baik adalah kunci untuk menjaga keseimbangan
antara kebutuhan harian, tabungan, dan investasi. Meski sering kali tidak mudah dan menjadi
tantangan tersendiri, terutama jika kamu yang harus membagi pendapatan untuk
berbagai kebutuhan sekaligus.
Mulai
dari makan, transportasi, tagihan hingga kebutuhan hiburan. Tantangannya akan
semakin besar ketika seseorang ingin menabung dan berinvestasi secara
bersamaan. Padahal, keduanya sama-sama penting untuk memastikan kondisi
keuangan tetap sehat di masa kini dan masa depan.
Lalu,
bagaimana cara efektif mengatur keuangan pribadi agar bisa menabung dan
investasi sekaligus?
Sebenarnya
tidak ada rumus pasti karena kebutuh an tiap orang berbeda, tapi ada prinsip
dasar yang bisa kamu ikuti. Artikel ini akan membahas secara umum cara yang
bisa kamu terapkan.
Kenapa Menabung dan Investasi Itu Penting?
Sebelum
masuk ke cara-caranya, penting untuk memahami alasan kenapa kamu sebaiknya tak
hanya menabung, tapi juga melakukan investasi.
Menabung
adalah cara menyisihkan sebagian uang untuk kebutuhan jangka pendek atau dana
darurat. Menabung juga bisa menjadi dasar sebelum memulai investasi.
Investasi
bertujuan untuk mengembangkan nilai uang di masa depan, sehingga kamu bisa
mencapai tujuan keuangan jangka panjang seperti membeli rumah, pendidikan anak,
atau pensiun.
Dengan
menabung dan berinvestasi, kamu akan memiliki cadangan dana sekaligus aset yang
bertumbuh. Hal ini penting agar tidak tergantung pada gaji bulanan saja.
Lantas
Bagaimana Caranya?
1. Buat Anggaran Keuangan Bulanan
Langkah pertama yang wajib dilakukan adalah membuat anggaran keuangan bulanan. Catat berapa total pendapatan yang kamu terima setiap bulan, lalu tentukan alokasi untuk berbagai kebutuhan.
Kamu
bisa menggunakan rumus sederhana seperti:
50%
untuk kebutuhan pokok, 30% untuk keinginan pribadi, dan 20% untuk tabungan
serta investasi.
Contoh:
Total
pendapatan: Rp 5.000.000
- 50% kebutuhan pokok: Rp 2.500.000
- 30% keinginan pribadi: Rp 1.500.000
- 20% tabungan & investasi: Rp 1.000.000
Dari
Rp 1.000.000 tersebut, kamu bisa membaginya lagi menjadi 60% untuk investasi
dan 40% untuk tabungan, atau sesuai prioritas.
2. Pisahkan Rekening Tabungan dan Investasi
Agar
keuangan lebih terkontrol, sebaiknya pisahkan rekening khusus untuk tabungan
dan investasi dari rekening harian. Dengan begitu, kamu tidak akan tergoda
memakai dana tersebut untuk kebutuhan konsumtif.
Misalnya:
- Rekening A untuk kebutuhan sehari-hari
- Rekening B untuk tabungan darurat
- Rekening C untuk investasi (reksa dana, saham, atau emas digital)
3. Tentukan Prioritas dan Tujuan Keuangan
Menentukan tujuan keuangan bisa menjadi motivasi yang kuat untuk menabung dan berinvestasi secara rutin. Buat daftar tujuan finansial jangka pendek, menengah, hingga panjang. Dengan begitu, kamu bisa memilih produk tabungan dan investasi yang sesuai dengan target waktu tersebut.
Misalnya:
- Jangka pendek (1 tahun): Dana darurat 3-6 kali pengeluaran bulanan
- Jangka menengah (3-5 tahun): Modal usaha atau uang muka rumah
- Jangka panjang (5-20 tahun): Dana pensiun atau biaya pendidikan anak
4. Biasakan Menabung di Awal, Bukan Akhir Bulan
Salah
satu kebiasaan finansial yang baik adalah menyisihkan uang tabungan dan
investasi di awal saat gajian, bukan menyisakan dari sisa pengeluaran di akhir
bulan.
Caranya:
- Begitu menerima gaji, langsung transfer dana sesuai alokasi ke rekening tabungan dan investasi.
- Gunakan fitur auto-debit dari bank atau aplikasi keuangan agar nominal tertentu otomatis ditabung atau diinvestasikan setiap bulan.
5. Kurangi Pengeluaran yang Tidak Perlu
Coba
evaluasi kembali kebiasaan belanja harian. Lihat pos mana saja yang bisa
dikurangi, misalnya:
- Langganan aplikasi streaming yang jarang dipakai
- Makan di luar terlalu sering
- Beli kopi kekinian setiap hari
Kamu
bisa membuat daftar pengeluaran harian selama 1-2 minggu, lalu identifikasi
mana saja yang sebenarnya tidak terlalu penting. Dana yang tadinya dipakai
untuk hal konsumtif itu bisa dialihkan untuk menabung atau berinvestasi.
6. Mulai dari Investasi dengan Risiko Rendah
Bagi pemula, tak perlu langsung berinvestasi dalam instrumen yang risikonya tinggi seperti saham. Mulailah dari investasi yang aman dan mudah diakses. Pilih produk investasi sesuai profil risiko kamu. Jika sudah terbiasa, barulah perlahan menambah portofolio ke instrumen dengan potensi keuntungan lebih tinggi.
Misalnya:
- Reksa dana pasar uang
- Deposito berjangka
- Emas digital
- Obligasi negara (ORI atau Sukuk)
7. Manfaatkan Aplikasi Keuangan Digital
Saat
ini, ada banyak aplikasi keuangan yang bisa membantumu mengatur pengeluaran,
mencatat transaksi, bahkan menabung dan investasi langsung dari ponsel.
Beberapa
aplikasi menyediakan fitur:
- Budget planner
- Auto debit tabungan
- Investasi reksa dana/saham mulai dari Rp 10.000
- Cek saldo tabungan dan portofolio investasi real-time
Memanfaatkan
aplikasi keuangan akan membuat proses pengelolaan keuangan jadi lebih praktis,
teratur, dan terukur.
8. Sisihkan Bonus dan Pendapatan Tambahan
Setiap
kali mendapatkan bonus tahunan, THR, atau pendapatan tambahan dari freelance,
usahakan tidak langsung dihabiskan untuk belanja konsumtif.
Minimal
50% dari bonus atau penghasilan tambahan tersebut bisa langsung dialokasikan ke
tabungan dan investasi. Sisanya boleh digunakan untuk kebutuhan pribadi atau
liburan.
Kebiasaan
ini sangat membantu mempercepat pencapaian tujuan keuangan tanpa mengganggu
arus kas bulanan.
9. Evaluasi Keuangan Secara Rutin
Lakukan
evaluasi keuangan pribadi setidaknya sebulan sekali. Cek apakah alokasi
anggaran sudah sesuai, apakah ada pengeluaran yang membengkak, atau apakah
target tabungan dan investasi sudah tercapai.
Dari
evaluasi ini, kamu bisa menyesuaikan strategi keuangan ke depannya. Misalnya,
jika pengeluaran transportasi terlalu tinggi, mungkin perlu mencoba opsi
kendaraan yang lebih hemat atau kerja dari rumah lebih sering.
Kesimpulan
Mengatur keuangan pribadi agar bisa menabung dan berinvestasi sekaligus memang membutuhkan disiplin, perencanaan, dan komitmen yang kuat. Mulai dari menyusun anggaran bulanan, memisahkan rekening, menentukan prioritas keuangan, hingga memanfaatkan aplikasi keuangan digital.
Tidak perlu langsung dalam jumlah besar, cukup mulai dari nominal kecil secara rutin karena yang terpenting adalah konsistensi. Seiring waktu, kamu akan terbiasa menerapkan pola keuangan yang sehat, memiliki dana cadangan, sekaligus aset yang terus berkembang untuk masa depan.
Saat itulah terlihat bahwa cara mengatur keuangan pribadi yang kamu jalankan sudah tepat sasaran, dan impian meraih kebebasan finansial bukan lagi sekadar angan-angan.
BACA JUGA: PENULIS INDONESIA LAHIR BULAN JANUARI
Posting Komentar